Data spasial atau peta adalah data yang penting dan mahal, bahkan beberapa sifatnya sangat rahasia. Tidak semua data spasial terutama yang dalam format digital (shapefile/shp, geojson, geopackage, dll), bisa mudah didapatkan. Terkadang kalau beruntung kita masih dapat menemukan dalam format cetaknya (baik printout, atau data raster dalam bentuk jpg dan pdf). Namun permasalahan berikutnya adalah bagaimana untuk mengolahnya lebih lanjut menggunakan aplikasi/software GIS. Nah, tutorial kali ini akan berusaha menjawab salah satu tahap awal mengonversi data peta cetak/raster menjadi data vector sehingga dapat digunakan untuk analisis spasial. Lebih tepatnya, tulisan ini adalah tentang cara melakukan georeferensi peta cetak/raster.
Georeferensi peta sendiri adalah sebuah proses untuk memberikan/mendaftarkan informasi koordinat dan proyeksi pada peta cetak/raster. Tanpa acuan koordinat dan sistem proyeksi, peta cetak/raster ketika diinputkan ke dalam aplikasi GIS, lokasinya akan salah. Untuk membuktikannya, silakan inputkan data spasial batas administrasi (yang sudah berkoordinat dan berproyeksi secara tepat) atau basemap online seperti OSM dan Bing ke dalam aplikasi GIS, kemudian masukkan data raster/peta cetaknya, maka pertampalannya tidak akan pas.
Proses georeferensi peta cetak/raster dapat dilakukan dengan syarat peta tersebut memiliki informasi koordinat di tepinya (grid-grid koordinat). Adapun untuk melakukan proses georeferensi peta dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak seperti ArcMap atau QGIS. Namun demikian, pada tulisan ini secara khusus hanya akan menjelaskan tutorialnya menggunakan aplikasi QGIS. Baik software QGIS versi 2 (seperti 2.18) atau versi 3 (misal 3.4) dapat digunakan untuk melakukan proses georeferensi ini.
Berikut adalah detail dari cara melakukan georeferensi peta raster:
Geographic Coordinat System
Jika menggunakan acuan derajat menit detik perhatikan cara penulisan koordinatnya: tidak menggunakan simbol, dan tiap nilai dipisahkan dengan spasi. Tidak boleh lupa juga memperhatikan positif (+) atau negatif (-) koordinatnya dengan melihat posisinya berada di sisi utara atau selatan garis ekuator.
Projected Coordinate System
Masih bingung?
Coba simak dulu tutorialnya di versi video, berikut ini:
Bonus
Salah satu kenyamanan melakukan georeferensi peta cetak atau data spasial raster menggunakan QGIS dibandingkan ArcGIS (ArcMap) adalah tidak mungkin salah acuan peta yang akan digeoreferensi. Maksudnya begini, ini adalah cerita pengalaman ya, dulu pernah melakukan georeferensi beberapa jenis peta di ArcMap, nah masalahnya terkadang lupa mengganti acuan peta raster yang akan digeoreferensi (peta raster sudah diinputkan semua kedalam project). Alhasil ketika dilakukan ‘update georeferencing’, geometrik peta yang dimaksud tidak berubah dan justru merusak geometrik peta cetak yang sebelumnya telah tergeoreferensi (karena acuannya masih pakai peta sebelumnya — baca: lupa diganti). Mungkin yang pernah melakukan georeferensi beberapa lembar peta cetak melalui ArcMap juga pernah mengalami kasus serupa. Berbeda dengan QGIS yang proses georeferensi dilakukan di jendela terpisah, dan hanya bisa menampilkan satu peta cetak saja, jadi ya nggak ada kasus lupa mengubah acuan peta cetak lagi.
Leave a Reply