Belakangan ini pertanyaan “Mungkinkah kita sepenuhnya bisa migrasi dari produk ESRI ke QGIS?” semakin sering muncul dipikiran Saya. Untuk pertanyaan itu, Saya pribadi sebenarnya sudah mempunyai jawaban yakin : “sangat dimungkinkan”, tapi kemudian muncul lagi pertanyaan lanjutan “Gimana prosesnya? Perlu waktu seberapa lama?”. Nah ini yang Saya merasa cukup sulit untuk menjawabnya secara yakin.
Saya sudah menggunakan produk ESRI dan QGIS secara berbarengan sejak jaman kuliah. Pun demikian sekarang di lingkungan kerja, masih menggunakan keduanya, belum bisa sepenuhnya menggunakan software GIS OpenSource. Bahkan bisa dibilang kebanyakan tugas/project dikerjakan dengan menggunakan produk ESRI (ArcMap misalnya). Dengan kata lain, simbol dan layout peta tersimpan dalam format file ESRI (*.lyr, *.mpk, *.mxd).
Dipikir-pikir, agaknya tidak mungkin jika kemudian Saya memaksakan diri untuk bekerja hanya dengan QGIS (*.qml, *.sld, *.xml, *.gpl, *.qgs). Bagaimana rekan Saya bisa membuka file project Saya di software ArcMapnya? Bagaimana pula Saya bisa membuka file *.lyr, *.mpk, *.mxd di QGIS Saya?
Atau apakah Saya perlu berlagak menjadi agen MLM dulu dan mengajak semua rekan untuk beralih bekerja menggunakan QGIS ya? Bisa saja sih, toh QGIS juga memiliki fitur yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan digitasi, join data, simbolisasi, layouting, dll. Eh, tapi bagaimana dengan sekian banyak file *.lyr, *.mpk, *.mxd dari tugas dan pekerjaan sebelum-sebelumnya? Apakah perlu dibuat ulang semua simbol, klasifikasi, layout, dsbnya itu? Dan kembali lagi kepertanyaan di paragraf awal, “Perlu waktu seberapa lama?”
Mencoba menjawab tantangan tersebut, Saya langsung mencari tool-tool untuk melakukan konversi file ArcMap. Sampai akhirnya ketemulah dengan beberapa tool dan plugin. Berikut adalah ringkasan hasil pencarian dan percobaan Saya melakukan konversi file ESRI ke file QGIS:
Tool yang bisa digunakan untuk melakukan konversi mxd ke qgs adalah “mxd2qgs”. Tool ini bisa kalian dapatkan dari:
1 ) Repository https://github.com/fitnr/mxd2qgs, terakhir update 2014. Percobaan dengan fitur ini, konversi file mxd ke qgs bisa dilakukan, tapi file qgs error ketika dibuka di QGIS.
2 ) Repository https://github.com/oware/Mxd2Qgs, terakhir update 2018. Percobaan dengan fitur ini juga berhasil. Bagusnya adalah file QGS bisa dibuka dan layer datanya juga muncul, hanya saja simbolnya hilang. Berdasarkan pengalaman orang lain (hasil dari googling-googling), fitur ini akan error kalau digunakan untuk mengonversi file project ArcMap yang kompleks.
Bagi yang tertarik mencoba kedua fitur di atas, langkah-langkah penggunaannya sudah cukup jelas dituliskan di file README-nya.
Tool yang bisa kalian coba adalah “qlyrx”. Plugin ini bisa diunduh dari repository https://github.com/arc2qgis/lyrxtoqml. Berdasarkan penjelasan direpository tersebut, plugin ini support di QGIS versi 3.4 atau yang lebih baru, dan tidak support format layer *.lyr dari ArcMap (harus format *.lyrx dari ArcGIS Pro).
Terkait cara instalasinya, silakan download dan extract terlebih dahulu “qlyrx”nya. Kemudian, buka QGIS dan install pluginnya menggunakan fitur “Install form ZIP” (menu Plugins > Manage and Install Plugins…). Setelah terinstall, plugin bisa jalankan dari menu Plugins > qlyrx > Apply lyrx symbology.
Sayangnya plugin ini selalu gagal ketika Saya coba gunakan, padahal sudah ganti-ganti shapefile dan file *.lyrx-nya, termasuk dari sample data yang disediakan. Mungkin percobaan kalian berhasil? Silakan share yak melalui kolom komentar di bawah.
Tool yang bisa digunakan adalah Arcmap2SLD. Tool ini bisa diunduh langsung dari webnya di https://wald.intevation.org/projects/arcmap2sld/%20 dengan versi terakhir adalah 1.4.0 yang dirilis pada 19 April 2017. Terkait compatibility versi Arcmap2SLD dengan versi ArcMap kalian silakan cek langsung di file readme_english.txt.
Adapun untuk instalasinya, jika kalian menggunakan ArcGIS 10.0, konverter ArcMap2SLD sudah bisa langsung digunakan. Untuk versi ArcGIS yang lebih baru, jalankan Adjust_for_ArcGIS-version.bat terlebih dahulu.
Sebelum melakukan proses konversi, silakan buka project ArcMap kalian yang sudah berisikan layer vektor tersimbolisasi, kemudian jalankan ArcGIS_SLD_Converter.exe. Oh ya, kiranya perlu Saya sampaikan dislaimer dari pembuatnya bahwa risiko (kemungkinan kehilangan data) dari penggunaan ArcMap2SLD ini ditanggung sendiri yak. Tapi tenang, pengalaman Saya sendiri, sejauh ini aman-aman saja dalam menggunakan tool ArcMap2SLD.
Ok, lanjut, tampilan dari ArcMap2SLD adalah seperti gambar di atas. Terkait pengaturannya, (i) silakan tentukan dimana file SLD ingin kalian simpan, (ii) bagian Server data pilih yang “Shapefile”, (iii) uncheck saja bagian Range of portrayalnya, (iv) SLD Type silakan pilih yang “Standard”, (v) terakhir jalankan proses konversi dengan klik tombol ‘SLD’ dipojok kiri bawah.
Setelah proses selesai, silakan buka QGIS kalian kemudian tambahkan layer shapefile yang sama dengan yang ada didalam project ArcMap kalian. Kemudian masuk ke layer symbology dan load SLD style hasil konversi tadi, maka simbol dan klasifikasi datanya akan otomatis ditambahkan.
Hanya saja, yang perlu diperhatikan jika project ArcMap kalian terdiri dari banyak layer, maka file SLDnya sebaiknya diedit dulu dan dipisah per layer. Caranya, buka file SLD menggunakan software text editor, kemudian pisahkan menjadi file SLD yang berbeda-beda untuk setiap style layer dengan mengacu pada script “<sld:NamedLayer> …. </sld:NamedLayer>”.
Okay, mungkin sampai disini dulu bahasan proses migrasi dari ArcGIS ke QGIS untuk bagian pertamanya. Bagian kedua karena cukup panjang akan dibuat dalam postingan terpisah. Sebagai gambaran, bagian kedua akan membahas terkait konversi ArcGIS Styles ke QGIS Style (XML) dan Color Palette (GPL). Termasuk memanfaatkan Color Palette dari perangkat lunak (software) InkScape dan GIMP.
Leave a Reply