Kartogram bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk dari visualisasi data statistik. Meskipun secara visual seperti peta, kartogram pada dasarnya bukanlah bentuk peta yang sebenarnya. Mengapa demikian? Karena beberapa jenis visualisasi kartogram mirip peta, namun beberapa yang lainnya bahkan tidak mirip peta sama sekali. Kartogram sedikitnya dibagi menjadi empat jenis, yakni kartogram contiguous, non-contiguous serta Dorling dan Demers.
Kartogram Non-Contiguous
Kartogram non-contiguous dibuat dengan memperhatikan bentuk dari unit pemetaannya. Terdapat dua model kartogram non-contiguous yang bisa digunakan. Pertama adalah yang memperbolehkan adanya overlap antarpolygon. Pada model ini, posisi pusat dari tiap polygon akan tetap, tidak peduli jika ukuran poligon yang besar menutupi poligon kecil disekitarnya.
Kartogram non-contiguous yang kedua adalah yang melarang adanya overlap antarpolygon. Pada model ini posisi pusat tiap poligon akan digeser untuk menghindari adanya overlap. Dengan demikian akan menghasilkan distorsi posisi atau jarak. Meskipun demikian, model visualisasi ini cenderung lebih baik dibandingkan dengan model yang mengijinkan adanya tumpang-tindih, mengingat kemudahannya untuk dibaca.
Secara umum, kedua model kartogram non-contiguous di atas sama-sama memiliki ciri-ciri (i) adanya gap antarunit pemetaan (distorsi topologi), dan (ii) mempertahankan bentuk dari unit poligon yang divisualisasikan.
Kartogram Contiguous
Kartogram contiguous secara konsep dibuat dengan memperhatikan kesatuan antarruang (antarwilayah) agar setiap area dapat berimpit (topologinya benar). Karena tidak ada sela antararea maka bentuk dari tiap-tiap area susah untuk disesuaikan dengan bentuk geometri aslinya. Alhasil, bentuk dari unit pemetaannya kemungkinan besar mengalami distorsi (kesalahan).
Secara ringkas, karakteristik antara kartogram contiguous dan non-contiguous (sebagaimana namanya) bisa dikatakan saling bertolak belakang. Kartogram contiguous fokus pada posisi dan topologi namun mengalami distorsi bentuk yang besar, sedangkan kartogram non-contiguous menitikberatkan pada bentuk akhir dari kartogram namun mengakibatkan adanya kesalahan topologi (gap).
Kartogram Dorling dan Demers
Kartogram Dorling (namanya sesuai nama penemunya) adalah jenis kartogram yang tidak mempertahankan bentuk, topologi, sekaligus pusat dari poligon, namun sudah cukup terbukti mampu memvisualisasikan data secara efektif. Jenis kartogram ini mengubah bentuk poligon menjadi geometri lain yang biasanya adalah lingkaran. Adapun kartogram Demers mirip dengan Dorling, hanya saja bentuk geometri yang biasa digunakan ialah persegi. Bentuk persegi yang digunakan pada kartogram Demers ini meminimalisir adanya gap antardata yang ada pada geometri lingkaran (Kartogram Dorling).
Oke itulah beberapa jenis kartogram beserta sedikit penjabaran dan contoh-contohnya, yang bersumber dari tulisan dan gambar di laman ini http://www.ncgia.ucsb.edu. Bagi yang penasaran bagaimana cara membuat visualisasi data statistik menggunakan kartogram silakan lanjut membaca ke tutorial ini:
Cara Mudah Membuat Kartogram Contiguous dan Non-Contiguous | Spasialkan! -
[…] Tulisan sebelumnya telah mencoba menjelaskan mengenai definisi, jenis, dan contoh dari visualisasi kartogram. Jadi, semoga sudah cukup paham untuk masuk kebagian teknis pembuatannya (bagi yang belum membaca, silakan mampir dulu ke sini: Definisi (Pengertian) dan Jenis-jenis Visualisasi Kartogram). […]